Langsung ke konten utama

Al Quran dan Penyembuhan

Alternatif Religi

 بسم الله الرحمن الحيم

AL QURAN DAN PENYEMBUHAN


     Al Quran adalah Kitab suci yang diturunkan Allah kepada Rasulullah saw melalui perantaraan malaikat jibril. Tiada tugas Muhammad Saw dalam menerima Al Quran kecuali untuk membaca, menghafal serta menyampaikan dan menjelaskannya kepada manusia. Al Quran menjadi pedoman kehidupan manusia, segala bentuk permasalahan pada aktivitas manusia yang bersifat duniawi dan ukhrawi maka Al Quranlah sebagai solusinya. Sebagaimana Dr. Yusuf Al Qardhawi menjelaskan bahwa lafadz dan makna Al Quran murni dari Allah Swt yang merupakan roh Rabbany yang dengannya akal dan hati menjadi hidup serta ia merupakan dustur ilahiy yang mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Pembuktian Al Quran sebagai kitab suci sudah dilakukan oleh bangsa yang ahli akan bahasa Al Quran yaitu bangsa Arab yang merupakan bahasa mereka dan Al Quran sendiri yang menjelaskan bahkan menantang manusia untuk membuat satu ayat yang semisal seperti Al Quran, namun usaha orang-orang kafir itu tidak membuahkan hasil bahkan menjadi sebuah ejekan yang kembali pada diri mereka. Mahasuci Allah dengan Firmannya Al Quran.

    Bukan hanya sebuah kitab suci, kehadiran al Quran dengan kekayaan makna yang dikandungnya secara ilmu pengetahuan membuatnya tidak lekang terkubur zaman, banyak sekali ayat-ayat yang memberikan informasi bagi manusia akan masa depan didunia yang terus berkembang bahkan masa di akhirat kelak yang akan kita temui telah di sampaikan oleh Al Quran.

      Salah satu pembuktian bahwa Al Quran merupakan Firman Allah yang suci berpengaruh dan bahkan menjadi penyembuhan bagi manusia itu sendiri. Sebagaimana Firman Allah Swt dalam Q.s. Al Isra ayat 82. 

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

Terjemah Kemenag 2019

"Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian"

     Tidak sampai disana Rasulullah Saw menekankan pada kita manusia untuk berpegang kepada dua penyembuh bagi manusia yaitu Al Quran dan Madu. Sebagai  seorang Mukmin hendaknya kita memiliki i"tikad yang kuat bahwa sesungguhnya segala sesuatu adalah kehendak Allah begitupula kesembuhan itu hanyalah Allah yang menghendakinya. Jangan sampai kita mengatakan bahwa kesembuhan itu karena seorang dokter yang telah memberikan kia obat. Sebagaimana tertera dalam Al Quran Surat Asy Syuara ayat 80 "Dan apabila aku sakit, dialah yang menyebuhkan Aku"

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

    Sebagai orang yang sakit hendaknya kita bersabar dan senantiasa berdoa kepada Allah, meminta ampunan serta melakukan ibadah karena hal itu dapat menghantarkan kita kepada sang penyembuh Allah Swt.

    Banyak hadits dan peristiwa nabi yang membuktikan kemukjizatan Al Quran sebagai penyembuh. Sebagaimana salah seorang sahabat yang tersengat ular dan kemudian diobati dengan perantaraan bacaan surah Al Fatihah, kemudian Nabi Ayub yang menderita oenyakit yang hampir seluruh kelurganya akan meninggalkannya namun disebuhkan dengan perantara air yang dibacakan ayat-ayat suci Al Quran.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَوْا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ العَرَبِ فَلَمْ يَقْرُوهُمْ، فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ، إِذْ لُدِغَ سَيِّدُ أُولَئِكَ، فَقَالُوا: هَلْ مَعَكُمْ مِنْ دَوَاءٍ أَوْ رَاقٍ؟ فَقَالُوا: إِنَّكُمْ لَمْ تَقْرُونَا، وَلاَ نَفْعَلُ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا جُعْلًا، فَجَعَلُوا لَهُمْ قَطِيعًا مِنَ الشَّاءِ، فَجَعَلَ يَقْرَأُ بِأُمِّ القُرْآنِ، وَيَجْمَعُ بُزَاقَهُ وَيَتْفِلُ، فَبَرَأَ فَأَتَوْا بِالشَّاءِ، فَقَالُوا: لاَ نَأْخُذُهُ حَتَّى نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَأَلُوهُ فَضَحِكَ وَقَالَ: «وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ، خُذُوهَا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ


       Diriwayatkan dari Sahabat Abi Said Al-Khudri Radliyallahu ‘Anhu bahwa sekelompok sahabat mendatangi suatu kabilah dari beberapa kabilah Arab, namun mereka tidak mempersilakan masuk terhadap para sahabat. Hal itu terus berlangsung, sampai suatu ketika pemuka kabilah tersebut digigit (ular), lalu mereka berkata ‘Apakah kalian membawa obat atau adakah orang yang bisa meruqyah?’ Para sahabat pun menjawab ‘Kalian tidak mempersilakan masuk pada kami, kami tidak akan meruqyahnya (mengobatinya) sampai kalian memberikan upah pada kami.’ lalu mereka pun memberikan beberapa potongan kambing sebagai upah, lalu seorang sahabat membaca Surat Al-Fatihah, dan mengumpulkan air liurnya lalu mengeluarkannya (baca: melepeh) hingga sembuhlah pemuka kabilah yang tergigit ular, dan mereka memberikan kambing. Para sahabat berkata, ‘Kami tidak akan mengambilnya, sampai kami bertanya pada Rasulullah.’ Mereka pun menanyakan perihal kejadian tersebut pada Rasulullah, beliau lalu tertawa dan berkata: ‘Apa itu Ruqyah? Ambillah, dan berilah bagian untukku’.” (HR Bukhari)

    Pengobatan dengan washilah Al Quran merupakan suatu yang diperbolehkan dalam syariat Islam. Al Quran adalah penyembuh dan rahmat bagi  orang yang mengimani dan mengamalkannya Syaikh Mala Ali Qurdi misalnya mampu menyembuhkan orang yang bisu  dengan washilah bacaan Al Quran yang dapat kita saksikan di Youtube saat ini.  Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah sebagaimana sebuat penelitian yang pernah dilakukan oleh Dr. Ahmad Al Qadhi direktur utama Islamic Medicien Institute for education and research yang ada di Amerika Serikat sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida. Ia melakukan sebuah riset tentang pengaruh Al Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Penelitian ini melibatkan beberapa responden nonmuslim laki-laki dan perempuan yang berusia 18-40 tahun. Diantara resnponden-responden itu tidak ada yang mengerti dengan bahasa arab apalagi untuk membaca Al Quran. Sebelum penelitian dimulai setiap responden dipasangkan empat jarum elektrikal pada tubuh mereka dan dikoneksikan ke mesin pengukur berbasis komputer. hal ini dilakukan untuk mendeteksi  gelombang elektromagnetik dan mengukur reaksi urat saraf reflektif pada organ tubuh responden. Sebagaimana diketahui tubuh manusia diliputi medan elektromagnetik berupa bias cahaya yang tidak terlihat. Medan cahaya ini sekarang dapat dipotret secara elektrik dengan Kirlian Photography.

    Penelitian ini dilakukan sebanyak 210 kali pada setiap responden, dimana responden dalam keadaan santai dan menutup mata dan diminta untuk mendengarkan audio Al Quran sebanyak 85 kali eksperimen, dan 40 kali eksperimen tidak mendengarkan bacaan apapun. 

    Hasil penelitian menunjukkan dengan mendengar ayat Al Quran akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan ketegangan urat saraf reflektif. Hasil ini tercatat dan terukur secara kualitatif dan kuantitatif dengan sebuah alat yang berbasis komputer. Dalam riset itu menunjukkan adanya perubahan arus listrik di otot, perubahan daya tangkap kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada sirkulasi darah, perubahan detak jantung dan kadar darah pada kulit. perubahan tersebut menunjukkan adanya relaksasi dan penurunan ketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan peningkatan suhu kulit  dan penurunan frekuensi detak jantung.

      Perlu diketahui juga, manusia sering dilanda stress yang berlebihan karena suatu masalah yang rumit untuk diselesaikan. Taukah anda stress berpotensi menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia, dengan meningkatnya stress akan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh nadi sehingga kadar darah yang mengalir di pembuluh nadi kulit pun akan turun. begitu juga tingkat suhu kulit dan detak jantung akan semakin cepat.

    Berdasarkan hasil riset di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dengan mendengarkan Ayat Al Quran mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap perubahan fisiologis dan psikologis manusia. Saat ini dengan semakin berkembangnya zaman dan Ilmu Pengetahuan mu;jizat Al Quran semakin terungkap keilmiahannya. Maha Suci Allah dengan segala firmannya...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Subjek dan Objek Evaluasi Pendidikan

PENDAHULUAN A.     Latar Belakang      Setiap usaha atau kegiatan yang telah dilakukan sebaiknya diikuti dengan tindak lanjut, atau kegiatan evaluasi, terutama pada dunia pendidikan. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia pendidikan evaluasi ini sangat penting utuk dilakukan agar kegiatan baru yang akan dilakukan bisa berjalan lancar tanpa mengulangi kesalahan yang pernah terjadi atau sesuai dengan tujuan pendidikan. Evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar atau pengajaran adalah penilaian/penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum. Hasil p

Jarimah Hudud dan Macam-Macamnya

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang bahaya bagi agama, jiwa, harta, keturunan, dan akal. Sebagian fuqaha menggunakan kata jinayah untuk perbuatan yang berkaitan dengan jiwa atau anggota badan, seperti membunuh, melukai dan sebagainya. Dengan demikian istilah fiqh jinayah sama dengan hukum pidana. Untuk mempersempit pembahasan maka disisni pemakalah hanya akan membahas masalah yang berkenan dengan hudud Jarimah hudud adalah tindak pidana yang diancam hukuman had, yakni hukuman yang telah ditentukan macam dan jumlah (berat-ringan) sanksinya yang menjadi hak Allah SWT, dan tidak dapat diganti dengan macam hukuman lain atau dibatalkan sama sekali oleh manusia. Ada tujuh macam perbuatan jarimah hudud yaitu, zina, menuduh orang lain berbuat zina (qazaf), meminum minuman keras, mencuri, menggangu keamanan (hirabah), murtad, dan pemberontakan (al-bagyu). Adapun jarimah ta’zir Secara bahasa ta’zir merupakan mashdar (kata dasar) dari ‘azzaro yang berarti menolak dan mencegah keja

Pengertian Metodik Khusus PAI

PENDAHULUAN            A.     Latar Belakang Guru akan menunaikan tugasnya dengan baik atau dapat bertindak sebagai tenaga pengajar yang efektif, jika padanya terdapat berbagai kompetensi keguruan, dan melaksanakan fungsinya sebagai guru. Dalam proses pembelajaran seorang guru membutuhkan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar agar mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada seorang siswa dan tercapainya tujuan belajar yang efektif. Begitu juga dalam proses pembelajaran agama Islam yang memerlukan metodik khusus untuk penyampaian materi belajar tertentu dalam Pendidikan Agama Islam agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan, dengan kata lain dapat menguasai materi pembelajaran dengan cepat. Dalam hal ini kami ingin memaparkan pengertian Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, ruang lingkup, tujuan dan manfaatnya dalam pendidikan agama Islam. Adapun tujuan dari penilisan makalah ini adalah untuk  mengetahui pengertian MKPAI, u ntuk mengetahui r