Langsung ke konten utama

Tidur Dan Pengaruhnya Pada Manusia


Tidur


Assalamuualaikum Sobat Islami semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah ....

Kali ini saya akan mencoba mengupas sebuah ungkapan Rasulullah saw didalalm sebuah haditsnya yang artinya :

Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya aku menikah, makan daging, tidur, bangun (shalat malam), puasa, dan berbuka. Siapa yang tidak menyukai sunnah-ku, maka tidak termasuk golonganku"

    Berdasarkan hadis di atas bahwa Rasulullah saw disamping utusan yang membimbing manusia secara rohaniah namun juga merupakan manusia/basyar yang terikat dengan kebutuhan biologis dimana semua itu menunjukkan Rasulullah saw adalah manusia biasa yang sama seperti kita pada umumnya butuh makan, tidur, menikah, berpuasa, berbuka dan segala aktifitas lainnya.

    Taukah anda beberapa aktifitas yang dilakukan Rasulullah saw dilakukan secara rutin dan berkesinambungan secara Islami dan semua itu berdampak pada kesehataan fisik mental dan jiwa rasulullah saw. Yups dari semua aktifitas itu yang paling menarik yang gemar disukai remaja pada umumnya adalah aktifitas tidur. yaa tidur.... taukah anda apa itu tidur? apakah anda butuh tidur? Apa Implikasinya pada Manusia?

    Tidur adalah salah satu aktivitas terpenting manusia. Seperempat hingga sepertiga kehidupan manusia digunakan untuk tidur. Bila aktivitas ini dapat dijalani seseorang dengan baik, maka efeknya akan mengenai berbagai dimensi kehidupan seseorang di waktu terjaga. 

     Allah ‘azza wa jalla berfirman yang intinya adalah tidur bermanfaat mengantarkan seseorang istirahat sehingga dapat menuai ketentraman. 

Dan Kami jadikan tidurmu untuk beristirahat, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (An-Naba’/78: 9-11). 

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai penentraman dari-Nya (Al-Anfal/8:11).

    Berdasarkan ayat tersebut aktifitas tidur merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada Manusia, disamping manusia melaksanakan aktifitas untuk mencari kebutuhan hidup, beratnya fikiran akan kebutuhan dengan berbagai masalah yang menimpa sudah tentu ini membutuhkan aktifitas fisik yang sangat besar. 

    Berbagai ahli mendukung pernyataan adanya pengaruh positif tidur melalui pendapat dan hasil penelitiannya. Khavari dalam bukunya menyampaikan bahwa tidur yang baik adalah kunci tercapainya perasaan nyaman dan bahagia. Maas juga mengungkapkan bahwa tidur memiliki pengaruh terhadap kewaspadaan, energi, konsentrasi, dan seterusnya. Selanjutnya diungkapkan oleh Kramer (Purnamaki, dan Tama bahwa tidur seseorang berpengaruh terhadap mood orang tersebut di pagi hari. 

    Tidur yang baik menjadikan mood yang ada dalam diri seseorang dalam keadaan positif. Senada dengan pandangan di atas, hasil sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur berpengaruh terhadap prestasi belajar, kendali diri , dan pemecahan masalah.

    Hasil-hasil penelitian juga menunjukkan kualitas tidur yang buruk akan mengantarkan seseorang kepada sejumlah kondisi psikologis yang kurang menguntungkan. Orang orang yang kurang tidur akan mudah frustrasi, mudah marah, kurang bersemangat, dan sering mengeluh mengalami sakit kepala, sakit perut, nyeri pada persendian dan otot-otot. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Dinges dkk. menunjukkan bahwa tidur yang tidak memadai dapat menyebabkan seseorang merasa kurang bahagia, lebih tertekan, lemah secara fisik, dan merasa sangat lelah baik secara fisik maupun mental. 

Namun diera modern ini semakin berkembangnya zaman dan teknologi ikut menghanyutkan manusia modern dengan ketergantungannya pada teknologi, contoh kecil dengan penggunaan alat canggih seperti smart phone, laptop dan lain sebagainya dengan alasan materi dunia mencari kesenangan, sibuk bekerja lembur dan mengisi waktu luang dengan game online menjadi penyebab kurang terkontrolnya aktifitas tidur yang baik. Akibat yang muncul keesokan harinya adalah kurangnya kefokusan dalam bekerja, aktifitas bekerja kurang masksimal dan menyebabkan badan lemas karena kurang tidur.

Oleh karena itu nikmat tidur yang telah di berikan Alllah kita manage dengan baik karena semua itu akan berpengaruh pada aktifitas keseharian yang kurang bagus. 

Saya teringat sebuah ayat Al Quran surat Al Imran Ayat 191 yang menjadi kesimpulan dari pembahasna kali ini:

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka".

Segala sesuatu yang diciptakan Allah Swt tidak ada yang sia sia, hanya saja manusia tidak mampu berfikir dengan segala ciptaan Alah yang agung, dari hal yang sederhana hingga hal yang luas seperti penciptaan langit dan bumi. Semoga Allah senantiasa memberikan kita nikmat yang baik dan selalu dalam lindungan Allah..... Amiin Ya Robbal 'Alamin

By : Syarip Hidayatullah 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Metode Pendidikan, Dasar, Tujuan, Tugas dan Fungsi

PENDAHULUAN Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangatpenting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yangmembermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan,sehingga dapat dipahami atau diserap oleh peserta didik menjadi pengertianpengertianyang fungsional terhadap tingkah lakunya. Dalam pendidikan Islam, metode yang tepat guna bila ia mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam. Antara metode, kurikulum (materi) dan tujuan pendidikan Islam mengandung relevansi ideal dan oprasional dalam proses kependidikan. Oleh karena itu proses kependidikan Islam mengandung makna nternalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam ke dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk pribadi muslim yang beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu kepada tuntunan agama dan tu

KONSEP MANUSIA DALAM HUMANISME DAN AL-QUR’AN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang. Membicarakan tentang manusia adalah tentang diri kita sendiri, suatu pembicaraan yang tidak pernah kering dan berakhir. Manusia telah mampu memahami dirinya sendiri selama beribu-ribu tahun. Tetapi gambaran yang pasti dan meyakinkan tidak mampu mereka peroleh hanya dengan mengandalkan daya nalarnya yang subjektif. Oleh karena itu mereka memerlukan pengetahuan dari pihak lain yang dapat memandang dirinya secaraa utuh. Allah sang pencipta telah menurunkan Kitab suci Al-Qur’an di antara ayat-ayatnya adalah gambaran-gambaran konkrit manusia dengan keabsolutannya . Sedangkan psikologi humanisme dengan hasil pemikiran manusia belaka berusaha juga memberikan pandangan tentang manusiadengan berkaca pada psikologi humanisme tentunya bersifat relatif. Dengan kerakteristik yang berbeda baik dari kajian bentuk tubuh hingga kajian yang sangat mendalam tentang primordialnya dengan tuhan saat di alam rahim. Oleh karena itulah makalah ini akan memb

Pengertian Pendidik

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di dalam mempelajari   keguruan maka kita tidak akan terlepas dari pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan komponen yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya terutama pendidik sangat mempunyai peran penting di dalamnya. D engan pendidik tersebut , dunia kependidikan dapat menciptakan generasi-generasi yang intelektual. Ketika kita berbicara tentang pendidik, maka kita tidak akan terlepas dengan kompetensi dan kualifikasi yang harus ada dalam pendidik tersebut. Dengan adanya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, maka secara tidak langsung seorang pendidik dituntut untuk memiliki kualifikasi ilmu yang sesuai dengan keahliannya. Sehingga dalam makalah ini kami akan memaparkan materi tentang pendidik, apa saja kempetensi-kompetensi dan kualifikasinya. B.      Rumusan Masalah 1.       Apakah pengertian pendidik ? 2.       Apa saja kompetensi-kompetensi yang di miliki oleh pen