Langsung ke konten utama

Pendidikan Islam di Turki

 

PENDAHULUAN

            Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang memberikan kemampuann seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nila-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya, dengan kata lain Pendidikan Islam adalah sutau sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah Swt., sebagaimana Islam yang telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi. Sehingga dapat kita katakana, bahwa pendidikan itu sangatlah penting bagi setiap umat manusia untuk mencapai suatu yang diinginkan terlebih dalam pendidikan Islam. Dengan adanya pendidikan, maka dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjadikan generasi seperti kita ini menjadi paham atau dapat memahami mana yang benar dan salah serta mampu mampu membedakan antara yang hak dan kewajiban. Kita sebagai manusia yang berpendidikan juga penting untuk mengetahui pendidikan-pendidikan Islam di negera-negera yang menerapkan pendidikan Islam, hal tersebut untuk lebih meyakinkan kepada kita akan berkembangkan pendidikan Islam tersebut, seperti pendidikan Islam yang ada di Turki.

Turki adalah sebuah negara yang besar yang memiliki sejarah sangat panjang. Dan juga Turki menjadi salah satu tempat yang sangat bersejarah, mengenai perkembangan Islam di dunia. Sehingga kita perlu mengetahui bagaimana sejarah perkembangan Turki, terutama mengenai pendidikan Islam. Misalnya mengenai perkembangan pendidikan Islam dari masa kerajaan Turki Usmani sampai pada masa Republik Turki, kita juga perlu mengetaui bagaimana sistem pendidikan Islam yang diterapkan di negara Turki tersebut. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah berdirinya negara Turki, perkembangan pendidikan Islam pada Masa Turki Usmani dan Pada Masa Republik Turki, dan mengetahui bentuk Sistem, Pelaksanaan dan Manajemen Pendidikan Islam di Turki

 

PEMBAHASAN

A.    Sejarah  Berdirinya Negara Turki

Pada sejarahnya, Turki merupakan sebuah negara yang berbentuk kerajaan, tetapi pada saat ini pemerintahan Turki berbentuk Republik dengan ibu kota Istanbul. Republik Turki adalah negara yang memproklamirkan dirinya sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa keislamannya masih sangat melekat dan tidak bisa dipidahkan dari bangsa Turki. Mengenai Turki sebuah negara kerajaan, yang dimana dahulu kerajaan tersebut bernama kerajaan Turki Usmani. Yang dimana Turki Usmani didirikan oleh bangsa Mongol dan daerah Utara Cina.[1] Serajawan mencatat bahwa Turki Usmani berdiri tahun 1281 M, terletak di daerah Asia Kecil. Pendirinya adalah Utsman bin Ethogral. Wilayah kekuasaannya meliputi Asia Kecil dan daerah Trace, kemudian mengausai Selat Dardanlese, Casablanca. Kemudian, kerajaan Turki menaklukan kerajaan-kerajaan Romawi. Kata Utsman diambil dari nama kakek mereka yang pertama dan pendiri kerajaan Turki Utsmani bin Erthogrul bin Sulaiman Syah dari suku Qayigh.[2]

Bangsa Turki berasal dari kelurga Qabey, yaitu sebuah kabilah yang memiliki karakteristik sebagai al-Ghazw al-Turki, bangsa Badui yang suka berperang. Cikal bakal lahirnya dinasti Usmaniyah bermula dari kafilah yang di pimpin Atrhogol.[3] Menurut Hamka, yang dikutip oleh Supriadi mengatakan bahwa kerajaan Turki Usmani dibangsakan kepada nenek moyang mereka yang pertama yaitu Sultan Usmani Ibnu Sauji Ibnu Otrhogol Ibnu Sulaiman Syah Ibnu Kia Alp, kepala kabilah Kab di Asia Tengah. Turki Usmani berkuasa sejka abad ke-13 sampai dengan abad ke-19, yang raja pertamanya yaitu Utsman dengan meyandang gelar Padisyah Alu Usman atua raja dari keluarga Utsman.[4] Padisyah Alu Usman mengumumkan berdirinya kerajaan Turki Usmani pada tahun 699 H/1300 M. Pendiri dari kerajaan ini dan keturunanya itu berkuasa sampai tahun 1922 M.[5] Hal ini dapat menunjukkan bahwa karajaan ini mulai berkuasa dari abad ke-14 sampai dengan abad ke-20 yaitu suatu masa kekuasaan yang sangat panjang, sekitar 7 abad kekuasannya dan di perintah oleh 36 orang raja. Yang dimana sejak diproklamirkan oleh Usman pada tahun 1299 M yang menjadi raja pertama dan berkuasa sampai dengan kekuasaan Muhammad IV Wahid al-Din sebagai raja terakhirnya, yang berkuasa atau memerintah dari tahun 1918-1922 M. Kerajaan Turki Usmani mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintah Sultan Muhammad II (1451-1484 M). kemudian usaha-usaha yang sangat gemilang itu dilanjutkan oleh raja-raja sesudahnya, hingga di kembangkan oleh Sultan Sulaiman al-Qanun (1520-1566 M). kerajaan Turki Usmani diperintah oleh raja-raja yang memiliki keahlian di bidang politik pemerintahan dan kemiliteran sehingga tidak heran jika kerajaan Turki Usmani dapat menguasai daerah yang sangat luas yaitu meliputi Semenanjung Balkan, Asia Kecil, Arab Timur Tengah, Mesir dan Afrika Utara.[6]

Sebuah kerajaan akan selalu mengalami masa gemilang dan juga masa suram, seperti yang telah terjadi di kerajaan Turki Usmani. Yang dimana, masa gemilang yang dialami oleh kerajaan Turki Usmani ini ketika kerajaan itu diperintahkan oleh raja-raja yang memiliki kemampuan pengelola pemerintahan dengan baik, mengatur pertahanan dan keamanan negara, memiliki kekuatan militer yang cukup tangguh, diantara hal-hal yang mendukung tegaknya pemerintahan kerajaan Turki Usmani yaitu tata pemerintahan dan militer yang sangat baik, kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan budaya walaupun dibidang ilmu pengetahuan Turki Usmani tidak terlalu menonjol, berbeda dengan keadaaan sekarang ini. Sedangkan dibidang budaya, Turki Usmani sangat baik karena Turki Usmani mengadakan akulturasi budaya antara Arab, Persia, dan Bizantium sehingga kerajaan Turki Usmani ini memiliki suatu kebudayaan yang sangat kompleks. Kemudian, setelah masa kemajuan ataub kegemilangan kerajaan ini semakin pudar, maka masa kemunduran dan keruntuhan kerajaan terjadi.

Setelah terjadinya keruntuhan pasca Sultan Sulaiman, yang dimana keruntuhan itu disebabkan oleh perebutan kekuasaan antara putra-putra dari keturunan kerajaan tersebut. Pada masa itu, para penguasa dari kerajaan Turki Usmani hanya mengadakan ekspansi, perluasan wilayah tanpa memperhitungkan penataan sistem pemerintahannya, keruntuhan itu juga di sebabkan oleh beberapa fakor-faktor diantaranya yaitu adanya kelemahan yang dimiliki oleh para penguasa, munculnya budaya pungli, pemberontakan tentara Jenisari, merosotnya ekonomi, dan terjadinya stagnasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan dalam bukunya Sirojudidin, mengemukakan bebrapa faktor yang menyebabkan kemunduran kerajaan Turki Usmani, yaitu adanya perluasaan wilayah, administrasi yang tidak beres, bangsa dan agama yang heterogen, kebobrokan Konstantinopel, penghianantan para putrid istana, pemberontakan Zukisyariah, buadaya pungli merajalela, dekadensi moral, perang yang berkesinambungan, mengabaikan kesejahteraan rakyat, dan munculnya gerakan rasionalisme.[7]

Kemudian, dapat disimpulkan bahwa kerajaan Turki Usmani berdiri pada tahun 1300 dengan raja pertamanya adalah Usman bin Erthogol dan raja terakhirnya yaitu Mahmud II yang berkuasa sampai tahun 1922 M. Dan dalam sejarahnya Turki Usmani merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar yang dapat membawa kemajuan dalam Islam. Pada abad ke-20 ketika terjadinya peristiwa yang sangat memojokkan Turki Utsmani setelah bergabung dengan tentara Jerman dan menerima kekalahan dalam menghadapi tentara sekutu dalam perang dunia pertama. Sehingg dampak dari kekalahan ini, yaitu Turki mulai berjuang dengan gigih untuk mempertahankan diri dari serangan tentara sekutu. Dalam situasi yang sangat genting tersebut, kemudian muncullah Mustafa Kemla yang menyelamatkan kerajaan Turki Usmani dari kehancuran dan penjajahan colonial Barat. Sehingga akibat dari keberanianya untuk menjadi panglima perang sehingga beliau berhasil memperoleh kemerdekaan Turki.

Kemudian, kerajaan Turki Usmani seiring dengan perkembangannya menjadi sebuah negara yang berbentuk republik dengan ibu kotanya Istanbul dan sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Turki memproklamirkan dirinya sebagai sebuah negara yang sekuler. Turki juga  menjadi salah satu tempat yang paling bersejarah terhadap perkembangan Islam di dunia. Dan Turki juga menjadi symbol peradaban Asia dan peradaban Eropa yang merupakan representasi antara dua budaya, yaitu budaya Islam dengan budaya Barat. Selain itu, Turki juga cukup memberikan pengaruh dalam biadang peradaban Islam dengan adanya corak yang khas. Dengan demikian, Turki segera memproklamirkan Negara Republik Turki pada tanggal 20 Oktober 1923 dan Mustafa Kemal  sebagai presiden pertamanya. Dan Mustafa kemal diberi gelar Attarturk yang berarti Bapak Turki.[8]

B.     Pendidikan Islam Pada Masa Turki Usmani dan Pada Masa Republik Turki

1.      Pendidikan Islam pada masa Turki Usmani

Turki Usmani, memiliki perhatian terhadap bidang pendidikan dan kebudayaan, yang keduanya merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan, yaitu Persia, Byzantium, dan Arab. Para pendiri kerajaan Turki Usmani merupakan orang-orang yang sangat memperhatikan kekuasaan militer, yyang menjadi symbol keberhasilan dalam setiap pertempuran termasuk pertempuran dengan Byzantium, yang bentengnya bisa dirobohkan dan juga berhasil membunuh kaisar Konstantinopel. Sehingga Sultan Mahmud II diberi gelar al-Fatih atau sang penakluk.[9]

Dalam bidang pendidikan dan kajian keagamaan, seperti fiqih, Ilmu kalam, Hadits, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya yang dapat kita katakan bahwa hal tersebut tidak mengalami perkembangan yang berarti. Para penguasa lebih cenderung memiliki satu mazhab keagamaan, kemudian memperaktikkannya dan menekan mazhab lain untuk tidak menyaiginya. Misalnya dalam hal teologi, aliran Asy’ariyah mendapat perhatian yang cukup besar, Sultan Abdul Hamid sangat mempertahankan aliran tersebut dari kritikan aliran yang lain. Sultan memerintahkan kepada Al-Jisr Ath Tharablusi menulis kitab Al-Husun Al-Hamidiyah (benteng pertahanan Abdul Hamid), yang mengupas tentang masalah Ilmu kalam yang bertujuan untuk melestarikan aliran yang dianutnya. Sebagai akibat dari kelesuan dibidang ilmun kalam dan terlalu fanatic dalam sutau mazhab. Maka ijtihad tidak dapat dikembangkan sebagimana mestinya. Para ulama lebih suka menulis buku dalam bentuk syarah (penjelasan) dan hasyiyah (semacam catatan) terhadap karya-karya klasik.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kerajaan Turki Usmani kurang memberikan perhatian terhadap masalah pendidikan keagamaan, akibat dari corrak dan sifat pemerintahan yang cenderung sekuler dan pragmatis. Sehingga, jarang kita jumpai para ilmuan atau ahli dalam bidang ilmu agama yang berasal dari Turki. Tetapi keadaan ini dapat disesuaikan, bahwa negara Turki adalah  yang menerapkan ajaran Islam dalam situasi yang berhadapan dengan Eropa yang menganut agama lain.

Sebenarnya, ada pengakuan dari Turki bahwa pendidikan itu menjadi tugas publik pertama kali yang dimasukkan dalam agenda selama periode Ottonam setelah Tanzhimat Keputusan Kerajaan tahun 1839. Untuk pertama kalinya di Kekaisaraan Ottonam dalam Peraturan Pendidikan Umum tahun 1869, diumumkan bahwa pendidikan dasar wajib gratis bagi semua warga negara. Meskipun hal ini tidak pernah terwujud secara historis, namun itu adalah upaya yang luar biasa oleh negara Turki untuk menerima tanggung jawab mendidik warganya.[10]

2.      Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Republik Turki

Pada awal berdirinya Republik Turki, reformasi pendidikan dilakukan di empat bidang, yaitu Unifikasi Pendidikan, Organisasi Pendidikan, Modifikasi di Mutu Pendidikan dan Perluasan Pendidikan. reformasi besar pertama yang dilakukan adalah adopsi dari UU Unifikasi Pendidikan Nomor 430 pada tahun 1924, isinya adalah:

a.       Menghapus segala bentuk pengawasan atas sekolah-sekolah oleh lembaga Islam dan tugas pengawasan diserahkan kepada Kementerian Pendidikan.

b.      Sedikit demi sedikit pelajaran agama dikurangi dari kurikulum pendidikan sampai akhirnya dihapus total pada tahun 1935.

Selain itu, terjadinya penutupan madrasah-madrasah, menghapus pelajaran bahasa Arab, yang terdapat dalam kurikulum sekolah dan ditukar dengan latin. Kemudian, terdapat Undang-undang Nomor 798 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Maret 1926 yang meresmikan sistem pendidikan sekuler, berdasarkan prinsip-prinsip Republik, begitu juga dengan Dewan Pendidikan Nasional pertama kali didirikan pada tanggal 22 Maret 1926.

Dengan Undang-undang ini, kader modernisasi Republik baru menghapuskan dualism yang ada sampai sekarang dilembaga pendidikan dari periode Ottoman antara pendidikan sekuler dan agama. Dan sistem sekuler nasional pendidikan, dibentik dari model Eropa Barat, khususnya pada sistem Perancis. Sebagai contohnya adalah Galatasary Lisesi yang berdiri pada tahun 1868 dengan perjanjian antara Perancis dan Kekaisaran Ottoman, yang kemudian sekolah tersebut menjadi model untuk sekolah menengah setelah berdirinya Republik Turki.

Tahun 1923-1946 disebut periode monopartai di Turki artinya Negara dengan satu partai, yaitu Partai Republik Turki yang didirikan oleh Kemal Attaturk. Kemudian negara menjadi kekuatan politik tunggal sampai tahun 1946. Kebijakan pendidikan pada masa era monopartai, yaitu didasarkan pada konseptualisasi pendidikan dan sebagai pelatihan untuk memfasilitasi dan mengadopsi nilai-nilai sosial, politik dan budaya yang baru agar mendukung pembentukan struktur kelembagaan. Fungsi sosialisasi politik dan budaya pendidikan adalah menjadi tema utama. Departemen Pendidikan mengeluarkan edaran pada tanggal 19 Desember 1923, dengan pernyataan “sekolah diwajibkan untuk mengindoktrinasi loyalitasnya kepada prinsip-prinsip Republik”. Selanjutnya upaya pendidkan dan sosialisasi informal yang dibuat bagi populasi orang dewasa demi terwujudnya sosialisasi politik tersebut. Yang terpenting bagi mereka  adalah sekolah umum didirikan di kota-kota dan beberapa rumah baca umum di pedesaan, yaitu pada akhir tahun 1928 untuk mempromosikan keaksaraan. Setelah 1930 ruang baca umum dibuka di desa-desa dan pada Februari 1923, “rumah rakyat”didirikan untuk pendidikan umum. Sarana tersebut didirikan sebagai lembaga pendidikan utama bagi masyarakat, memberikan layanan pendidikan seperti kelas sastra.

Setelah tahun 1921, komisi dari Wise Men yang mengadakan siding untuk mambahas, menetapkan dan mengembangkan prinsip-prinsip untuk meningkatkan kualitas pendidikan  dan pelatihan. Kemudian, terdapat enam belas pertemuan “Dewan Pendidikan Nasional” yang diselenggarakan dengan tujuan yang sama. Pertemuan pertama pada tahun 1939 dan terakhir pada tahun 1999. Dewan-dewan Pendidikan Nasional yang dibentuk ditingkat nasional berdiri sebagai lembaga penasehat yang paling penting untuk Kementerian. Dewan-dewan tersebut juga berfungsi dalam membantu dalam menetapkan kebijakan pendidikan.  Departemen Pendidikan Nasional telah mendirikan “Komite Bahasa” yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 789 yang dalam rangka untuk mempromosikan bahasa Turki dan untuk memurnikan bahasa Turki dari efek bahasa lain. Komite ini digunakan untuk menetapkan dasar instruksi dalam bahasa Turki, kemudian ditingkatkan dan diperluas praktek di seluruh negeri Turki menjadi menjadi bahasa umum dalam pendidikan pada 1 November 1928 disesuaikan dengan UU Nomor 1353 yang ditujukan untuk meningkatkan tingkat melek huruf, memfasilitasi pendidikan dan membuat bahasa Turki menjadi bahasa umum. Lafabet Latin juga diadopsi dalam Undang-undang ini. Hal ini menandai dimulainya kampaye kekaisaran nasional dan sekolah negeri dibuka pada akhir tahun 1928 untuk mempromosikan keaksaraan.[11]

Pada tahun 1980-an diberlakukannya kebijakan non-liberal dalam ekonomi dan masyarakat. penyediaan pendidikan diterima sebagai tanggung jawab negara, tapi belum mencakup keseluruhan amsyarakat Turki. Kemudian, sampai tahun 1997 pendidikan dasar adalah wajib sampai lima tahun. Dengan kata lain, negara bertugas untuk menyediakan pendidikan yang sama bagi setiap warga negara individu, yang dimana itu hanya berlangsung selama lima tahun  yaitu berlaku sampai dengan bulan Agustus tahun 1997.  Bahkan ada beberapa anak tidak dapat menikmati bangku sekolah, hal ini dikarenakan adanya diskriminasi pendidikan berdasarkan kelas, wilayah, jenis kelamin dan kelompok etnis, yang telah mencegah masyarakat untuk merasakan duduk dibangku sekolah dasar. Kemudian, wajib sekolah dasar meningkat dari 5 tahun menjadi 8 tahun yaitu dimulai pada tahun 1997.

Sebagaian besar lembaga pendidikan menengah dan tinggi juga didirikan, dibiayai dan dikendalikan oleh negara, namun tingkatan pendidikannya tidak wajib. Situasi seperti itu memiliki konsekuensi yang besar, karena ketika statistic pendidikan diperiksa, titik paling dramatis dari eliminasi dari sistem pendidikan yang ditemukan terjadi selama transisi dari Sekolah Dasar ke pendidikan menengah, hal ini dapat kita lihat dari data statistic pada tahun 1945-1946, yang dimana hanya 12 % dari mereka yang lulus dari sekolah dasar dan melanjutkan ke sekolah menengah. Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun ajaran 1971-1972 tingkat transisi dari Sekolah Dasar ke pendidikan menengah adalah 42,7 %. Kemudian, dalam pendidikan di Turki ada suatu permasalahan yang sangat menonjol, yaitu adanya kesenjangan gender. Hal ini terjadi karena adanya pendidikan yang tidak  merata antara laki-laki dan perempuan dalam sistem pendidikan di Turki. Pada tahun 2002, tingkat buta huruf untuk perempuan dalam populasi pedesaan umum adalah 30,4 % sedangkan untuk laki-laki itu hanya 10,1 %, dan di daerah perkotaan persentase bagi perempuan dalam buta huruf sebanyak 18,7 % sedangkan untuk laki-laki sebanyak 4,5 %. Kurikulum dan sosialisasi proses gender di sekolah cenderung untuk mereproduksi dan memperkuat peran gender yang ada patriarki dan stereotip. Sejumlah penelitian telah berusaha dengan aspek diskriminasi di sekolah-sekolah Turki. Sebagai contohnya, adanya kecenderungan dalam buku sekolah untuk menunjuk peran sosial yang lebih bergensi dan pekerjaan yang sesuai untuk laki-laki dan perempuan dalam menggambarkan peran domestic dan kepeduliannya. Hal ini menjadi penekanan bahwa kewajiban tersebsar wanita adalah sebagai ibu rumah tangga. Kemudian, Turki membuat Undang-undang Pendidikan Nomor 222 yang menegaskan aturan kesetaraan kesempatan dalam pendidikan dalam pasal 1. Menurut Undang-undang Nomor 1739, pendidikan adalah prinsip utama di semua tingkatan. Beberapa sekolah, bagaimanapun, dapat dialokasikan untuk anak laki-laki atau anak perempuan terhadap semua pendidikan, kemungkinan dan kebutuhannya dalam pasal 15. Selain itu, Turki juga telah menandatangani banyak perjanjian internasional secara langsung atau tidak langsung terkait dengan perempuan. Kemudian mengesahkan kesepakatan (konvensi) penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan pada tahun 1985. Selanjutkan ada kegaitan Konferensi, yang dimana konferensi itu diselenggarakan di Beijing pada tahun 1995, yang memiliki tujuan yaitu:

a)      Untuk membuat pendidikan dasar wajib delapan tahun

b)      Untuk meningkatkan rasio melek huruf di kalangan perempuan untuk menjadi 100 %.

Sehingga pada akhirnya, tujuan dari hasil konferensi tersebut dapat diberlakukannya pendidikan dasar wajib selama delapan tahun.

Kemudian, dengan di amademenkannya pasal 10 Undang-undang di tahun 2004 negara diwajibkan untuk memastikan hak praktis untuk kesetaraan. Pada tahun yang sama, pasal 90 di Konstitusi menyatakan bahwa penerapan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Kemajuan yang sama juga dilakukan di pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun-tahun setelahnya, yaitu antara tahun 1930 dan 2004 rasio siswa perempuan meningkat menjadi 35,6 - 47,8% dalam pendidikan dasar, dan 23,9 – 43,0% dalam pendidikan menengah. Sejak Turki berubah menjadi negara Republik Turki, peningkatan jumlah guru dan siswa terjadi secara signifikan pada setiap tingkatan sistem pendidikan. jumlah sekolahnya juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 67.179 pada tahun 2005 jika dibandingkan dengan tahun 1923 sebanyak 5.134 saja. Begitu juga dengan jumlah siswanya yang mengalami peningkatan, yaitu mencapai 19.437.566 pada tahun 2005 jika dibandingkan dengan tahun 1923 sebanyak 364.428, hal ini juga termasuk jumlah siswa di perguruan tinggi. Demikian juga dengan peningkatan jumlah guru, yang berjumlah 710.065 termasuk juga dengan jumlah peningkatan staff akademik di perguruan tinggi meningkat dari 12.573 menjadi 77.065.[12]

 

C.     Sistem, Pelaksanaan dan Manajemen Pendidikan Islam di Turki

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, Turki adalah sebuah Republik konstitusional yang demokratis, sekuler, bersatu dan wilayahnya terbentang dari semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa tenggara. Ibu kota Turki berada di Ankara namun kota terbesar berada di Istanbul. Sistem pendidikannya terpusat, dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Mustafa Kemal Ataturk setelah berdirinya Republik Turki Modern pada tahun 1923. Antaturk menjabat sebagai presiden pertama dan menciptakan sistem kenegaraan yang sekuler, dimana pendidikan dirancang untuk menghasilkan kelas kerja terampil, produktif dan menjadi individu yang kreatif di era yang serba informative. Sampai saat ini, pendidikan telah menjadi medan pertempuran politik dan filosofis antara sekularis, yang di dukung oleh aparat militer, dan konservatif agama, yang membentuk pondasi lewat Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang pada akhirnya bisa merebut kekuasaan tertinggi. Pada tahun 2012, AKP mendorong perubahan melalui reformasi Undang-undang yang kemudian beberapa kalangan mengkritisinya. Meski demikian, salah satu langkah yang dicanangkan, yaitu memperpanjang wajib belajar selama 4 tahun dinilai cukup baik.

            Perdebatan yang terjadi antara para penentu kebijakan di bidang pendidikan setidaknya dalam 20 tahun terakhir tetap terjadi. Langkah AKP ynag mencoba melakukan perubahan melalui reformasi pendidikan, salah satunya yang paling menonjol adalah dengan menambahkan 4 tahun untuk pendidikan yang wajib sekolah, mningkatkan priode wajib belajar yang selama 8 tahun menjadi 12 tahun. Di permukaan, ini tampak seperti perubahan positif, namun Undang-undang baru telah banyak di kritik karena bermotif politik dan berlawanan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dari pada mendorong siswa untuk tetap bersekolah lagi, kritikus mengatakan bahwa struktur 4+4+4 tahun dapat mengakibatkan siswa memilih jalur pendidikan kejuruan.di bawah Undang-undang baru pemerintah, 12 tahun wajib belajar telah dibagi menjadi 3 tingkatan empat tahun: dasar, menengah pertama dan menengah atas.[13]

            Di Turki, Departemen Pendidikan Nasional bertanggung jawab untuk melakukan kontrol terhadap administrasi semua tahapan dan jenis pendidikan pra-sekolah. Perencanaan dan koordinasi pendidikan berada di bawah lingkup dari Yuksekodretim Kurulu (Dewan Pendidikan Tinggi, yang biasa disingkat dengan YOK). Dewan bertanggung jawab untuk negosiasi anggaran universitas, secara keseluruhan dan kelembagaan, dan pedoman kurikulum inti di tingkat sarjana. Setelah dilarang pada awal 1970-an, lembaga pendidikan tinggi swasta kembali diizinkan beroprasi di Turki pada tahun akademik 1981-1982, tetapi hanya atas dasar non-profit. Kurikulum lembaga-lembaga ini harus disetujui oleh YOK. Di beberapa provinsi, urusan pendidikan diselenggarakan oleh Direktor Pendidikan Nasional yang ditunjuk oleh Menteri, tetapi bekerja di bawah arahan gubernur provinsi.

Secara kualitatif, sekolah di Turki berkinerja kurang baik jika dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Negara-negara OECD lainnya. Menurut hasil dari program OECD for International Student Assessment (PISA), rata-rata siswa di Turki sangat rendah dalam Literasi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dari Turki, siswa dari Turki memilih sejarah panjang dalam memilih belajar ke luar negeri di jenjang pendidikan tinggi. Menurut data terbaru dari OECD bahwa lebih dari 65.000 mahasiswa Turki yang belajar di luar negeri pada tahun 2010 dan lima negara tujuan adalah: Jerman (37,8% dari seluruh mahasiswa internasional), Amerika Serikat ( 15,6 %), Britania Raya dan Irlandia Utara (UK) (5,6 %), Austria (3,7 %) dan Prancis (2,9 %).

Departemen Pendidikan Nasional di Turki selain menetapkan kurikulum sekolah dasar, menyiapkan dan menyetujui buku pelajaran dan alat peraga. Sebelum reformasi, mata pelajaran anatara lain, yaitu:

1)      Seni dan Kerajinan

2)      Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

3)      Bimbingan Karir

4)      Bahasa Asing (Inggris, Prancis Atau Jerman dari Kelas Empat)

5)      Matematika

6)      Musik

7)      Pendidikan Jasmani

8)      Pendidikan Agama dan Etika

9)      IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

10)  IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

11)   Sejarah Turki

12)   Bahasa dan Sastra Turki

13)  Keselamatan Lalu Lintas dan Pertolongan Pertama.[14]

a.       Sistem pendidikan di Turki

Sistem pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan sistem pendidikan di Indonesia. Adapun sistem pendidikan nasional Turki yang utama terdiri dari dua bagian :

1.      Pendidikan formal (formal education)

Pendidikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sama halnya dengan pendidikan yang ada di Indonesia.

2.      Pendidikan non formal (non formal education)

Sesuai dengan accordance with basic low no. 1739 for nasional education. Undang-undang dasar pendidikan nasional Turki. Pendidikan non formal mencakup semua kegiatan yang diselenggarakan didalam atau diluar sekolah.

a.       Pendidikan pra sekolah

Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, berrtujuan untuk memkberikan kontribusi mental, dan emosional dalam perkembangan anak atau siswa untuk membantu mereka memperoileh kebiasaan baik (akhlak) yang di tekankan pada saat mereka masih di pendidikan dasar. Pendidikan pra sekolah di berikan di TK rumah penitipan anak, pembibityan kelas di sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instansi terkait, dan departemen pendidikan nasional Turki.

b.      Pendidikan dasar

Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memkastikan fisik, perkemabngan mental dan moral sesui dengan pendidikan nasional. Pada umumnya terediri dari pendidikan anak dalam kelompok usia 6-14 tahun. 8 tahun pendidikan dasar adalah wajib untuk semua warga negara turki yang telah mencapai usia 6 tahun, ada juga sekolah swasta akan tetapi masih berada pada control negara. Akan tetapi khusus pada pelajaran bahasa asing sudah di mulai diberikan sejak 4 tahun dalam pendidikan dasar.

c.       Pendidikan sekunder

Pendidikan sekunder di klasifikasikan dalam dua kategori lembaga pendidikan, yaitu sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tiunggi teknik-teknuik dimana minimal 3 tahun bersekolah dilaksanakan setelah pendidikan dasar.

1)      Pendidikan menengah

Sekolah menengah umum adalah lemsbs perndidiksn ysng mempersipaknan siswa untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program 3 tahun lebioh dan diatas pendidikan dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umum 15-17 tahun. Pendidikan pada tingkat menengah ini, pembiayaan sekolahnya di bebaskan atau gratis, tetapi ini hanya berlaku untuk sekolah negeri saja. Dalam artian, sekolah menengah swasta dikenakan biaya, yaitu rata-rata sekitar 4.000 US Dollar pertahunnya. Pendidikan menengah ini, terdiri dari:

a)      Ortaokul dan Lioce Ortaokul  

Ortaokul merupakan sekolah umum untuk mempersiapkan ke jenjang yang lebih tinggi, selain itu dibangun sekolah Ortaokul yang bersifat kejuruan teknik. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak yang berumur 12-14 tahun.

b)       Lice

Lice merupakan pendidikan yang bersifat umum dan pendidikan yang berifat kejuruan teknik, yang sebagaiannya ada peserta didik yang khusus untuk laki-laki dan ada yang untuk perempuan.

Tujuan pendidikan menengah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera Sekolah-sekolah menengah swasta memiliki kelas bahasa asing, sesuai denga sasaran program pendidikan dan dalam pendidikan bahasa asing yang dipadukan dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.

2)      Pendidikan kejuruan

Memberikan pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah yang berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program 4 tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun.

3.      Pendidikan tinggi (higher education )

Dalam perguruan tinggi (universitas) jenjang pendidikannya yaitu dari 2 tahun sampai 4 tahun. Di Turki terdapat 60 perguruan tinggi (universitas) yang negeri. Bagi mahasiswa yang akan melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi, dapat melalui ujian masuk perguruan tinggi tersebut yang diselenggarakan setahun sekali. Salah satu syarat yang harus dimiliki oleh siswa yang ingin amsuk ke perguruan tinggi, maka siswa harus mendapatkan minimal 105 poin yang hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar di dalamn perguruan tinggi (uinversitas) karena tidak semua orang yang bisa masuk ke perguruan tinggi. Sedangkan bagi siswa yang tidak lulus di perguruan tinggi negeri, maka dapat melanjutkan ke perguruan tinggi swasta yang biayanya bisa dikatakan tinggi. Kemudian, dalam melaksanakan pendidikan di perguruan tinggi (universitas)  mahasiswa harus membayar biaya sekitar US $ 100-350 pertahun setelah empat tahun belajar dan juga dapat mahasiswa bisa melanjutkan pendidikan master  dalam kurun waktu satu atau bisa dua tahun dengan biaya yang lebih sedikit.[15]

Lembaga pendidikan tinggi terdiri dari universitas, fakultas, instiutut, sekolah pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki, eskalisi pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam menghadapi era globalisasi dunia baik dari segi kulaitas dan kuantitas, telah diadopsi sebagai tujuan utama. Rencana dan program yang dibuat selalu mencerminkan persepsi dari rencana itu sendiri.

Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang di bentuk oleh negara dan oleh hukum sebagai perusahaan public memiliki otonomi dalam pengajaran dan penelitian. Selain itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan dan control negara, juga dapat dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip yang di tetaopkan dalam undang-undang dengan ketyentuan bahwa mereka adalah non-profit di dunia. Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik dan kepribadian hukum publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan tingkat tinggi. penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari fakultas dan sekolah 4 tahun, menawarkan program yang tingkat sarjana. Tingkat pascasarjana program terdiri dari master dan doktot program, di koordinasi aleh lembaga untuk studi pascasarjana.

Program magister ditetapkan sebagai program “dengan tesis” atau “tanpa tesis” program “dengan tesis” gelar master yang menyelesaikan pendidikan tertentu diikuti dengan pengajuan tesis. Sementara itun program “tanpa tesis” juga bagian dari penyelesaioan program sarjana namun disini disebut istilah proyek. Durasi program ini adalah dua tahun setidaknya, akses ke program doctor membutuhkan gelar master.

Program doctor memiliki jangka waktu minimal 4 tahun yang terdiri dari penyelesaian khusus, lulus ujian kualifikasi doctor, secara menyiapkan dan mempertahankan tesis doctor. Medis program pelatihan khusus untuk program setara tingkat doctor, namum dilakuakan dalam fakultas kedoktoran dan pelatihan di rumah sakit yang memilki departemen kesehatan dan organisasi negara asuransi sosial.

Tujuan pendidikian tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu sistem, prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan negara. Namun demikian dipendidikan tinggi juga di sediakan beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah.

b.      Pelaksanaan sistem pendidikan Islam

Dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Turki sudah sangat maju, kepala sekolah melihat langsung proses pembelajaran seperti: kegiatan moving class, Aktifitas semacam organisasi (MGMP) (Musyawarah guru mata pelajaran) dan MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah) dan lain-lain.

Dapat kita ketahui bahwa setelah jam pelajaran usai guru-guru disana masih tinggal disekolah  sampai sore untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang muncul pada hari itu. Di Turki juga terlihat sekali hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan masyarakat. misalnya, kedekatan hubungan antara sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah menyediakan kamera monitor yang bisa di akses langsung oleh orangtua siswa dari rumahnya. Dengan itu, orangtua bisa mengetahui kegiatan anaknya di sekolah, aktiviatasnya didalam kelas dan lainnya. Jadi, disana orangtua ikut mengawasi jalannya kegaiatn pembelajaran. Dengan demikian, guru juga tidak bisa berbuat macam-macam dan guru-guru di Turki memperlakukan siswanya dengan sangat baik. Kemajuan yang telah dicapai oleh Turki selama 9 tahun terakhir, antara lain sebagai berikut:

1.      Pengembangan kurikulum

2.      Kemampuan fisik siswa

3.      Perbaikan dan pembangunan gedung sekolah baru

4.      Peningkatan mutu guru

5.      Bimbingan dan konseling serta menggunakan ICT di sekolah.

Mengenai program peningkatan mutu guru, Mr. Fatih menjelaskan bahwa di Turki, sekolah mendaftrakan guru-guru yang dianggap memerlukan program pengembangan kelembaga pelatihan yang ada di Turki setahun sebelum mengikuti pelatihan. Pihak sekolah lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh guru mereka atau sekolah lebih mengetahui guru mana saja yang perlu untuk ditingkatkan kompetensi dasarnya. tujuan diadakan pelatihan guru tersebut adalah hal itu sangat perlu sekali karena hal itu bermamfaat bagi masa depan peserta didik mereka. Karena apabila guru tidak memiliki keprofesionalan maka itu akan berdampak bagi peserta didik yang diajarkan. selain itu, alasan yang lain bagi pendidikan adalah untuk memberikan sumbangan dengan niat untuk beramal shaleh sesuai dengan ajaran agama. Jadi dapat disimpulkan bahwa di Turki, orang kaya maupun orang yang pas-pasan dalam hal ekonomi semuanya dapat memberikan sumbangsihnya terhadap pendidikan. Sehingga, pendidikan di Turki semakin maju karena memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat.

c.       Manajemen pendidikanm Islam di Turki

1.      Otorita

Badan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan adalah Milli Egitim Bakanligi (Ministry of National Education), yaitu dalam bahasa Indonesianya adalah Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional di kepalai seorang Menteri.

2.      Pendanaan

Pada tahun 2002, total pengeluaran pendidikan di Turki sebesar $ 13,4 miliar, termasuk juga anggaran negara yang dialokasikan melalui departemen pendidikan nasional dan swasta dan juga dana internasional. Selanjutnya, universitas biasanya tidak memunggut biaya yang mahal, yaitu biasanya dengan biaya $ 15.000 pertahun. Oleh karena itu, mayoritas mahasiswa mengikuti pendidikan di lembaga-lembaga universitas. Sejak tahun 1998, perguruan tinggi telah diberikan otonomi yang lebih besar dan didorong untuk meningkatkan dana melalui kemitraan dengan industry.

3.      Kurikulum

Pelajaran yang diajarakan di Turki pada sekolah menengah, yaitu pada kelas 9 dan kelas 10 terdiri dari:

a)      Bahasa Turki

b)      Turki Sastra

c)      Matematika

d)      Fisika

e)      Chemistry

f)       Biologi

g)      Geometry

h)      Sejarah Turki

i)       Goegrafi

j)       Bahasa Inggris

k)      Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia, Jepang, Arab dan Rusia)

l)       Keamanan Nasioanal

m)   Studi Kesehatan

n)      Electives

o)      Profesi Pelajaran (diterapkan hanya di sekolah tinggi kejuruan)

p)      Kursus Agama[16]

 

KESIMPULAN

    Dari berbagai penjelasan yang telah kami uraikan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam di Turki tidak jauh berbeda dengan pendidikan Islam di Indonesia. Tetapi dari segi kualitasnya, pendidikan Islam di Turki lebih maju dari pendidikan Islam di Indonesia, hal ini disebabkan adanya dorongan yang sangat kuat dari masyarakat sekitarnya yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan Islam di Turki, masyarakat yang ikut berpartisipasi tidak hanya dari kalangan orang yang berada atau kaya melainkan juga berasal dari masyarakat yang bisa dikatakan ekonominya rendah. Mereka tidak berpartisipasi dalam bentuk material tetapi mereka bisa berpartisipasi dengan fisik mereka. Kemajuan pendidikan Islam di Turki juga dipengaruhi oleh dukungan-dukungan dari kalangan yang sangat berpengaruh di negara Turki. Di Turki juga menerapkan sistem wajib belajar selama 8 tahun dan lembaga-lemabag pendidikan di Turki terdiri dari, pendidikan sekolah dasar, pendidikan sekolah menengah, dan pendidikan sekolah tinggi atau perguruan tinggi. Dan ada juga lembaga pendidikan sebelum ke jenjang pendidikan dasar, yaitu pendidikan prasekolah atau TK. Mengenai sistem biaya pendidikan di Turki dalam lembaga-lembaga pendidikan tidak jauh berbeda dengan sistem pembayaran yang ada di Indonesia, di Turki jika menempuh pendidikan dasar, pendidikan menegah, dan perguruan tinggi yang negeri, maka tidak akan dikenai biaya tetapi apabila kita dikenakan biaya yang cukup rendah tetapi sebaliknya apabila lembaga pendidikan di Turki berbentuk swasta maka kita dianjurkan untuk membayarnya. Sistem pendidikan di Turki, telah di atur dalam Undang-Undang yang telah ada di negara Turki tersebut sehingga kita tidak ada wewenang untuk menganggu gugat sistem pendidikan yang telah ditetapkan.



[1] Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 272

[2] Jurnal Tarbiyah Volume: 1 No: 1 Tahun 2015 (109-126), hal. 112

[3] Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam Menelusuri Jejak Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hal. 197

[4] Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hal. 248

[5] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), hal. 130 & 194

[6] Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hal. 48

[7] Hunafa: Jurnal Studia Islamika (diakses pada tanggal 15 Mei 2018, pukul 20.23 WIB)

[8] Harun nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hal. 124 & 142

[9] Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuru Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia (Jakarta: Kencana, 2007), Hal. 198

[10] http://www.academia.edu/17779827/SejarahdanPerkembanganPendidikanIslamdiTurki (diakses pada tanggal 16 Mei 2018, Pukul 21.09 WIB)

[11] http://www.academia.edu/17779827/SejarahdanPerkembanganPendidikanIslamdiTurki (diakses pada tanggal 16 Mei 2018, Pukul 21.09 WIB)

[12] http://www.academia.edu/17779827/SejarahdanPerkembanganPendidikanIslamdiTurki (diakses pada tanggal 16 Mei 2018, Pukul 21.09 WIB)

[13] Jurnal Pendidikan Islam Volume IV, Nomor 1, Juni 2015/1436, hal. 62-63

[14] Jurnal Pendidikan Islam Volume IV, Nomor 1, Juni 2015/1436, hal. 63-64

[15] http://dakirwordpress.com/2009/07/22/konsep-pendidikan-islam-turki-utsmani (diakses pada tanggal 15 Mei 2018, pukul 21.34 WIB)

[16] http://dakirwordpress.com/2009/07/22/konsep-pendidikan-islam-turki-utsmani (diakses pada tanggal 15 Mei 2018, pukul 21.34 WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Metode Pendidikan, Dasar, Tujuan, Tugas dan Fungsi

PENDAHULUAN Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangatpenting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yangmembermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan,sehingga dapat dipahami atau diserap oleh peserta didik menjadi pengertianpengertianyang fungsional terhadap tingkah lakunya. Dalam pendidikan Islam, metode yang tepat guna bila ia mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam. Antara metode, kurikulum (materi) dan tujuan pendidikan Islam mengandung relevansi ideal dan oprasional dalam proses kependidikan. Oleh karena itu proses kependidikan Islam mengandung makna nternalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam ke dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk pribadi muslim yang beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu kepada tuntunan agama dan tu...

KONSEP MANUSIA DALAM HUMANISME DAN AL-QUR’AN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang. Membicarakan tentang manusia adalah tentang diri kita sendiri, suatu pembicaraan yang tidak pernah kering dan berakhir. Manusia telah mampu memahami dirinya sendiri selama beribu-ribu tahun. Tetapi gambaran yang pasti dan meyakinkan tidak mampu mereka peroleh hanya dengan mengandalkan daya nalarnya yang subjektif. Oleh karena itu mereka memerlukan pengetahuan dari pihak lain yang dapat memandang dirinya secaraa utuh. Allah sang pencipta telah menurunkan Kitab suci Al-Qur’an di antara ayat-ayatnya adalah gambaran-gambaran konkrit manusia dengan keabsolutannya . Sedangkan psikologi humanisme dengan hasil pemikiran manusia belaka berusaha juga memberikan pandangan tentang manusiadengan berkaca pada psikologi humanisme tentunya bersifat relatif. Dengan kerakteristik yang berbeda baik dari kajian bentuk tubuh hingga kajian yang sangat mendalam tentang primordialnya dengan tuhan saat di alam rahim. Oleh karena itulah makalah...

ISMAIL RAJI AL FARUQI

  ISMAIL RAJI AL-FARUQI Ismail Raji al-Faruqi dilahirkan pada tanggal 01 Januari 1921 M di Jaffa yang terletak di negara Palestina, dan ia meninggal pada tanggal 24 Mei 1986 M.' Ayahnya bernama Abdul Huda Al-Faruqi yakni gadi (hakim) yang terpandang di negara Palestina, seseorang yang juga terpandang sebagai sosok yang taat kepada agama; dan dari ayahnya inilah, ditambahj juga dari pendidikan di masjid setempat, Faruqi menerima pembelajaran agama dengan baik, pendidikan  memang wajar bagi anak-anak Palestina pada umumunya . Waktu itu, Palestina masih tentram dan damai dalam naungan kekuasaan pemerintah Arab di Damaskus, meskipun juga sedang berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris. Sampai akhirnya orang-orang bangsa Yahudi berdatangan, mendirikan pemukiman sendiri, dan perlahan mulai menggrogoti dan mulai menguasai. Palestinapun mulai bergejolak . Ismail Raji Al-Faruqi merupakan sosok yang begitu mengagumi tanah airnya sendiri, Palestina, sebelum daerah tersebut dikuasai...