PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan, perkembangan, dan kemajuan suatu negara. Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat 10 dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO. Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan.
Singapura merupakan salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam bidang pendidikan. Hasil survey Times Higher Education-QS World University Ranking 2009 yang menyatakan beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas terbaik di dunia. Universitas itu adalah National University of Singapor (peringkat 30) dan Nanyang Technological University (peringkat 73).Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Negara Singapura yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan Islam di Singapura, mengetahui perkembangan dan pertumbuhan Islam di Singarpura, mengetahui sistem pendidikan Islam di Singapura, mengetahui organisasi pengelola pendidikan Islam di Singapura mengetahui pengelolaan dana pendidikan di Singapura dan mengetahui perbandingan pendidikan Indonesia dan Singapura.
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Umat Islam di Singapura
Masyarakat Islam di Singapura merupakan golongan minority. Data pada tahun 2010 mengatakan bahwa penduduk muslim yang berusia 15 tahun keatas di Singapura berjumlah 457,435 orang yaitu: 8,332 orang berbangsa Cina, 382,017 orang berbangsa Melayu, 57,546 orang berbangsa India, dan 9,450 orang lain-lain bangsa sebagian muslim di Singapura bermadzhab syafi”I dan terdapat kelompok muslim Syiah. Sejarah perkembangan Islam di Singapura dimulai pada abad ke-19 dengan 2 kelompok migran yang berasal dari dalam dan luar wilayah. Kelompok ini dikenal sebagai etnik Melayu kelompok dari luar wilayah pula terbagi menjadi 2 kelompok penting yaitu: India muslim yang berasal dari pantai timur dan pantai selatan India manakala satu lagi adalah keturunan Arab Hadramaur. Kelompok migran dari luar Singapura dari kelompok elit social dan ekonomi di Singapura mereka mempelopori perkembangan pusat pendidikan dan penerbitan muslim, mereka juga menjadi penyumbang dana terbesar untuk pembangunan masjid, lembaga pendidikan dan organisasi Islam yang lain. Diantara mereka dikenal dengan keluarga al-sagof, al-kaff, dan al-junaid. Meskipun dalam daerah Singapura ini kemunculan heterogen kemunculan penduduk muslim Singapura melambatkan proses asimilasi kemelayuan muslim di Singapura namun mewujudkan komuniti muslim.[1]
Sesudah abad ke Sembilan belas barulah diperoleh gambaran tentang masyarakat Islam di Singapura meskipun belum begitu sempurna, kegiatan umat Islam dalam berbagai aktivitas keagamaan semakin meningkat terutama menjelang abad ke-20. Pada awal abad ke 20 dapat dilihat pelaksanaan perjalanan ibadah haji. Banyak orang Indonesia yang bermaksud melaksanakan haji berangkat dari Singapura dan tidak jarang pula diantara mereka sebelum dan sesudah berangkat ketanah suci bermukim di Singapura. Singapura ketika itu berperan sebagai pusat pendidikan Islam, dikarenakan banyak para sarjana islam yang memiliki kedalam ilmu pengetahuan agama yang berasal dari timur tengah dan ini mendorong banyak pelajar dating kesingapura untuk menuntut ilmu. Salah satu karya umat Islam di singapura yng paling terkenal adalah dalam bidang penerbitan diantaranya surat kabar berbahasa Melayu, yang diberi nama Jawi paranakan, yang diterbitkan pada tahun 1876 dan penerbitan yang paling terkenal adalah majalah (jurnal) al imam di terbitkan pada tahun 1906 dipimpin oleh seorang Arab kelahiran Malaka.[2]
Ada beberapa tokoh muslim yang berjasa dan terkenal di Singapura di antaranya adalah :
1. Tokoh muslim yang berjasa dalam memberdayakan Islam di Singapura yang berasal dari keluarga India diantaranya yang terkemuka adalah Ebrahimjee Mohamed Salleh Angullia dating ke Singapura dari surat dibarat daya India. Dia dan keturunanya menjadi pedagang, banyak membangun masjid di Singapura, begitu juga banyak memberi bantuan kepada masyarakat lewat tabung Angullia.
2. Dari kalangan orang Bugis yang terkemuka diantaranya adalah Haji Embok Suloh banyak berkecimpung di dunia politik disamping sebagai seorang pedagang, beliau menjadi ahli majlis perundangan melayu kedua pada tahun 1934.
3. Dari kalangan orang melayu terkemuka adalah Muhammad Euonos Abdullah yang dianggap sebagai bapak kewartawanan melayu beliaulah orang melayu pertama yang dilantik menjadi majlis perundangan pada tahun 1924, dan ketika beliau meninggal pada tahun 1934 digantikan oleh haji embok suloh.
4. Setelah zaman kemerdekaan tokoh utama masyarakat Islam di Singapura adalah Yusuf Ishak beliau dilantik sebagai ketua Negara dan selanjutya menjadi presiden repoblik singapura yang pertama.[3]
Perkembangan masyarakat muslim di Singapura tidak lepas dari keaneka ragaman etnis yang tidak lepas dari tahap awal pada tahun 60 an masyarakat muslim yang minoritas tersebut tertinggal dalam bidang pendidikan oleh karna keengganan orang tua dalam memasukkan anak-anak mereka ke sekolah Inggris, sehingga tertinggal dalam bidang ekonomi, bila dibanding dengan etnis lain. Dan pada tahun 1980 an timbul semangat baru bagi umat muslim setelah mereka menyadari bagaimana ketertinggalan mereka dalam bidang pendidikan dan ekonomi, kesadaran muncul antara lain: kesadarandalam bidang pendidikan, kesadaran dalam bidang perwujudan penampilan identitas muslim. Sehingga muncul kesadran luar biasa tentang pendidikan bahwa pendidikan mempunyai peran penting untuk mencapai kejayaan.
Dari segi geografis dapat dilihat luas wilayah Singapura saat ini adalah sekitar 7,10 km2 (271,8 mil2) sedangakan jumlah penduduknya berdasar sensus penduduk tahun 2010 mencapai 5,8 juta jiwa yang terdiri atas etnis Tionghoa (77,3%), etnis melayu (14,1%) etnis India (7,3%) dan etnis lainnya (1,3%) mayoritas penduduk Singapura menganut agama Budha (32,08%) selebihnya adalah penganut agama Kristen (17,68%), Islam (14,21%), Tao (10,53%), Hindu )4,90%), dan pengant agama lainnya (0,67%), sedangkan sisanya (16,38$) tidak beragama.[4]
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam di Singapura
Sejarah awal munculnya pendidikan Islam di singapura dikatakan berkembang sejak awal kedatangan Islam ke Singapura itu sendiri. Pendidikan Islam di Singapura disampaikan oleh para ulama yang berasal dari Negara lain di asia tenggara atau dari Negara Asia Barat dan dari benua kecil India. Para ulama tersebut diantaranya ialah Syaikh Khatib Minangkabau, Syeks Tuanku Mudo Wali Aceh, Syekh Ahmad Aminuddin Luis Bangkahulu, Syekh Syed Usman bin Yahya bin Akil (Mufti Wati) Syaikh Habib Ali Habsyi (Kwitang Jakarta), Syekh Anwar Seribandung(Palembang), Syekh Mustafa Husain (Purba Baru Tapanuli), dan Syekh Muhammad Jamil Jaho (Padang Panjang). Potensi peningkatan umat Islam mulai jelas dengan pemerkasaan pendidikan di madrasah, masjid dan tertubuhnya pertumbuhan bukan kerajaan (NGO).[5]
Perkembangan pendidikan Islam di Singapura menjadi perhatian apabila majlis pendidikan anak-anak Islam (MENDAKI) mengambil berat isu pendidikan bagi anak-anak muslim. Kelompok Melayu-Muslim dan pemerintah sehingga majlis telah bertukar menjadi yayasan mendaki (Council for the Development of Singapure Malay/Muslim Community) pada tahun 1982. Yayasan memberi masyarakat kebebasan melalui kecemerlangan dalam pendidikan dalam konteks Singapura yang terdiri dari berbilang kaum dan agama. Pada tahun 2002, yayasan mendaki di selaraskan dan memberikan tumpuan pada empat bidang utama yaitu : pendidikan, belia dan pekerjaan. Majlis Agama Islam di Singapura juga telah memainkan peranan utama dalam memantau dan mengurus perkembangan pendidikan Islam di Singapura melalui bagian Religions Educations Cluster dan Mosque and Social Develoment Cluster. MIUS adalah telah membentuk kurikulum pendidikan Islam tersendiri yang disebut Singapore Islamic Educations System. SIES merupakan kurikulum yang dibangunkan untuk pendidikan islam di Singapure yang dilaksanakan secara separuh nasa. Ia bertujuan untuk menciptakan muslim dari berbagai tahap usia untuk memahami berbangga dan mengamalkan islam sebagai cara hidup terutama dalam memahami sebaran semasa. Kurikulum ini menyadarkan untuk melahirkan insan yang sholeh bertakwa dan berahlak mulia, serta memahami ilmu pengetahuan tentang islam dan mengamalkannya.
Masuknya Islam ke Singapura juga tidak dapat dipisahkan dari proses masuknya islam ke asia tenggara secara umum, karna secara geografis singapura merupakan salah satu pulau kecil yang terdapat di semananjung melayu pada awal masa islam yang dikenalkan pada masyarakat Asia Tenggara lebih kental dengan nuansa tasawuf.
Adapun berapa fakta-fakta tentang Negara Singapura beserta prestasi pendidikannya dan bentuk wilayahnya yang membuat masyarakat muslim Indonesia menjadi factor utama perkembangan pendidikan Islam di Singapura diantaranya bahwa karna Singapura adalah salah satu Negara kecil di asia tenggara yang terletak di penghujung semenanjung Malaysia berbatasan dengan johor (Malaysia ) dan kepulauan riau (Indonesia ). Negara ini merdeka tanggal 9 agustus 1965 setelah dijajah inggris(1819-1963). Pada awalnya Singapura merupakan kampung nelayan yang di huni oleh etnis melayu. Singapura menjadi pusat keuangan terdepan keempat didunia dan sebuah kota dunia cosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keungan internasional pelabuhan Singapura adalah satu dari pelabuhan tersibuk didunia singapura disebut sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam indeks globalisasi pada tahun 2006. Economist Intlejent Unit menempatkan Singapura pada pringkat pertama kwalitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di negara kota dengan memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia. Dan memiliki angkatan persenjata termaju pertumbuhan ekonomi singapura adalah yang tercepat di dunia dengan PDB ( pendapatan domestic bruto) 17,9% pertengahan pertama.
Khusus dengan perkembangan pendidikan di Singapura ustaz Zulkifli dari PERGRAS (persatuan guru agama Islam di Singapura ) telah menuliskan dalam bentuk pointer-pointer dengan judul sejarah pendidikan dan dakwah Islam di Singapura dan ditambah dengan wawancara penulis dengan beliau pada tanggal 10 februari 2004. Perkembangan pendidikan Islam di Singapura pada masa penjajahan tidak jauh berbeda dengan Negara tetangganya Indonesia Malaysia dan Thailand yakni terjadinya status yang dualistic (dikotomi) sekolah pemerintah bersifat keduniaan dan sekuler sedangkan sekolah agama bersifat keakhiratan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama dan bahasa arab saja dalam bentuk informal, formal, dan non formal.[6]
C. Sistem Pendidikan Islam di Singapura
Sistem pendidikan Islam di Singapura yang dikenal dengan Madrasah juga mengalami kemajuan ada 3285 murid Madrasah sepenuh masa yang dibagi kebeberapa klasifikasi, 85% diantaranya pada tingkat madrasah rendah 395 orang tingkat menengah dan 35 orang di tingkat pra University. Kurikulum madrasah pun mengalami dinamika tidak hanya saja mengajarkan bahasa arab dan agama saja tetapi sains dan matematika. Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam di Singapura antara lain : [7]
1. Pendidikan Sepenuh Masa
a. Sejarah Perkembangan Pendidikan Sepenuh Masa
Pendidikan sepenuh masa adalah lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum sebagai sentral dari pendidikan ini adalah madrasah Al-Junayed. Madrasah al-junayed didirikan pada tahun 1351 H, bersamaan dengan 1927 M. pada mulanya madrasah ini hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama saja , lama belajarnya 7 tahun selanjutnya pada tahun 1970-an sistem pendidikannya berubah menjadi enam tahun di tingkat rendah empat tahun di tingkat menengah dan dua tahun di tingkat pra university pada tahun 1960 dimasukkan subjek pelajaran-pelajaran baru yang berbentuk pengetahuan umum, seperti matematika, geografi, sejarah dan sains. Kendatipun ilmu-ilmu umum dimasukkan namun tidak mempengaruhi pendidikan agama di madrasah tersebut. Madrasah ini memprogramkan 70% ilmu-ilmu agama dari bahasa arab, sedangkan sisanya 30% mengajarkan ilmu pengetahuan umum diantaranya bahasa Inggris , matematika, dan bahasa melayu selain dari itu saran adan fasilitas laboratorium pun dipersiapkan juga di madrasah tersebut. Begitu juga sarana computer dan perpustakaan. Pada hari sabtu diperuntukkan ekstrakulikuler, seperti olahraga dan aktivitas kreasi lainnya.[8]
Pendidikan sepenuh masa dilaksanakan di sekolah atau madrasah secara formal. Atau sekolah agama Islam madrasah ini memperkenalkan sistem pendidikan Islam, mempelajari al-qur’an dan al-hadist yang dikendalikan oleh alim ulama atau masjid. Sistem pendidikan Islam di Singapura dijalankan secara tradisional menggunakan sistem persekolahan pondok sebagaimana di Malaysia, petani dan pesantren Indonesia. Sistem persekolahan pesantren pula merujuk pada Mesir dan Barat, yang dikenali dengan nama madrasah sistem pendidikan Barat telah memperkenalkan sistem pendidikan kolonial yang telah memisahkan antara ilmu agama dan ilmu sosial.
Kurikulum Diniah yaitu: Pendidikan islam, Bahasa arab
Kurikulum Kebangsaan yaitu: matematika, bahasa melayu, bahasa inggris, geografi, sejarah
1) Sains ( aliran sains: kimia, biologi, fisika, dan Add Mat).[9]
Di dalam pendidikan sepenuh masa ini atau disebut dengan lembaga formal lembaga pendidikan Islam di Singapura ini ada beberapa jenis lembaga yang masih eksistensinya masih ada dari dulu sampai sekarang diantaranya :
a) Madrasah al-ma’arif al-Islamiah
b) Madrasah wak tanjong al-Islamiah
c) Madrasah al-Sagoff
d) Madrasah al-irsyad al-islamiah
e) Madrasah al-junayed al-islamiyah
f) Madrasah al-arabiyah al-islamiah.[10]
b. Kurikulum Pendidikan Islam Sepenuh Masa
Dalam arti sempit kurikulum pendidikan dimaknai sebagai sekumpulan mata pelajaran terprogram yang harus ditempuh peserta didik dalam suatu sistem pendidikan tertentu. Sedangkan dalam arti luas kurikulum diartikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar yang diterima peserta didik di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum yang ditetapkan di madrasah al-junayed mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Namun sejak berdirinya kurikulumnya murni bermuatan agama. Namun sejak tahun 1960-an madrasah ini mulai mengembangkan kurikulumnya dengan menambah sejumlah mata plajaran umum. Dengan penambahan mata pelajaran umum, maka komposisi kurikulum yang dikembangkan madrasah al-junayed hingga saat ini adalah 70% mata pelajaran agama dan 30% mata plajaran umum, porsi kurikulum yang lebih menitik beratkan pada materi agama ini berbeda dengan madrasah lainnya seperti al-marif yang memilih membagi dua antara plajaran umum dan agama. Alasannya adalah mereka ingin menciptakan para ulama pewaris nabi. Adapun visi dan misi madrasah al-junayed adalah :
1) Visi madrasah ; melestarikan generasi ulama dan pemimpin Islam.
2) Misi madrasah: menghasilkan lulusan yang beriman kepada Allah dalam rangka memimpin masyrakat muslim dan melayani bangsa. Memberdayakan siswa dengan pengalaman pendidikan yang konpherensif dan dinamis dan menjadi lembaga pendidikan Islam terkemuka dalam mengembangkan potensi siswa.[11]
Adapun mata plajaran dalam madrasah Al-junayed ini adalah :
1) Mata plajaran primary level tingkat rendah (6 tahun) atau setarah madrasah Ibtidayyah meliputi: tauhid, al-qur’an, hadist, fiqih, bahasa arab, nahwu, bahasa inggris, bahasa melayu, matematika, dan sains.
2) Mata plajaran di secondary level tengah menengah (4 Tahun) atau setara madrasah tsanawiyah meliputi : tauhid, al-qur’an, fiqh, insya’ , nahwu, sharf, tafsir, ulumul qur’an, hadist, faraid, rashm al-khat, bahsa inggris, bahasa melayu, matematika, sains, kimia, biologi, dan fisika.
3) Mata pelajaran di Pre-Yuniversity (2 tahun) atau madrasah aliyah meliputi :Tauhid, al-qur’an, fiqih, insya, nahwu, sharf, tafsir, ushul fiqih, hadist, mustahalah hadist, mantiq, balagah, adab, qawaid fiqiyah,Bahasa Inggir, bahasa melayu, matematika, sains, kimia, biologi, dan fisika.[12]
Khusus mata plajaran umum, kurikulumnya disesuaikan dengan standar minimal kementrian pendidikan Singapura, sehingga lulusan al-junayed berpluang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi engan cara mengikuti ujian persamaan dan yang menarik pembelajaran materi umum di madrasah ini, menggunakan pendekatan integrasi, integreted learning, dengan materi keislaman. Melalui pendekatan ini kajian-kajian tentang biologi, kimia, biologi dan fisika, dan materi umum lainnya, merupakan bagian yang terpisah dari kajian Islam yang bersumber dari Al-qur’an dan as-sunnah. Upaya integrasi ilmu atau Islamisasi sains yang di kembangkan madrasah di Singapura agak berbeda dengan madrasah di Indonesia hal ini terjadi pada kandungan penelitian materi agama dalam pelajaran IPA.[13]
c. Tradisi dan Prestasi
Upaya yang dilakukan madrasah al-junayed tidak sia-sia, banyak prestasi yang di raih siswa/alumni madrasah tersebut diantaranya: baik dalam bidang akademik maupun lainnya. Misalnya 90% dari lulusan al-junayed diterimah di sejumlah Universitas di Malaysia dan timur tengah dua lulusan madrsah ini pernah menjadi siswa terbaik di universitas al-azhar mesir. Setiap tahun siswa madrah ini juga di kirim ke kuwait untuk studi lanjut sejak tahun 2005, siswa al-junaid slalu muncul sebgai peraih emas, perak, perunggu dalam kompetisi internasional matematika di amerika serikat. Di bidang seni suara grup nasyed al-junayed telah merilis sejumlah album sejak tahun 1999 dan sering tampil dalam even-even Islami di Singapura.
d. Tantangan Madrasah
1) Tuntutan dunia kerja.
2) Tuduhan islam sebagai agama teroris
3) Tuntutan mutu pendidikan
4) Tantangan gaya hidup barat di singapura.
2. Pendidikan Separuh Masa
Program pendidikan sepenuh masa ini dilaksanakan di masjid-masjid dan di sekolah-sekolah agama swasta (Prifate Islamic Religios School) pelaksanaan pendidikan Islam separuh masa hanya dilaksanakan pada hujung minggu karna kekangan waktu persekolahan kebangsaan sehingga ke waktu petang (menurut Erick Muhammad Taufiq). Pada masa ini, Singapura memiliki 70 buah masjid yang menawarkan kelas untuk belajar agama dan disiplin ilmu dengan 27 masjid melaksanakan system madrasah separuh masa. Masjid di singapura bukan hanya sebagai tempat ibadah tapi juga pusat pendidikan islam dan pusat pembangunan masyarakat pengurus masjid dilakukan secara sukarela melalui Mosque Manajment Board (MMB) dengan pemantauan Sosial Deploment Cluster (MUIS). Sekolah Islam Swasta juga turut berfungsi mendukung dan menyokong pelaksanaan pendidikan Islam di Singapura yaitu:al-khoiriah Islamic school, madrasah al-tahzibiah al-islamiah, dan sekolah agama raden mas. Madrasah ini menggunakan kurikulum diniyah (tumpuam pengajian dan fardu ain).[14]
Berdasarkan Raja 2 MUIS beserta kumpulannya telah memperkenalkan Mosque Madrasah dengan kurikulum Alive yang menyasarkan pendidikan Islam untuk awal kanak-kanak berusia 5-8 tahun (kids), kanak-kanak berusia 9-12 tahun (Tweens), remaja berusia 13-16 tahun (Teens), dan belia berusia 17-20 (Yout), program ini merupakan bagian dari program dalam system pendidikan Islam di Singapura (Singapure Islamic education system) MUIS telah memperuntunkan dan mentadbir sendiri dana pendidikan Islamnya untuk memastikan quality program dan meningkatkan system pendidikan Islam di Singapura terdapat empat mata pelajaran dalam kurikulum alive yaitu Faits and practices (Aqidah dan Fiqih), Character and life skill (ahlak), Social and Civilasional Islam (Sirah dan Tariq), Quranic Literaty(Iqra’dan Al-Qur’an). Keempat mata plajaran ini dilaksanakan secara bersepadu mengikuti tema dan tahap ditetapkan contonya tema kejiraan akan diajarkan pada tahap 2 melalui tema tersebut, pelajar akan diajarkan berdasarkan keempat plajaran yaitu tentang aspek aqidah dan fiqih, ahlak, surah dan ayat Al-qur’an yang berkaitan dengan aspek kajiraan menurut Islam. Pelajar dipokuskan untuk memahami Islam sebagai cara hidup teori dan amali.[15]Salah satu contoh kegiatan Madrasah separuh masa untuk anak-anak dan pengajian untuk orang dewasa. Kami mengutip contoh dari masjid Al-anshor Singapura adapun kursus-kursus agama yang berada di masjid Al anshor adalah: kursus Iqra’, kursus mengaji al-qur’an (untuk anak-anak di Ki hingga primari 3), kursus muqaddan (bacaan-bacaan sholat dan jus amma), kursus bacaan dan tulisan jawi, kursus talaqi al-qur’an , kursus bimbingan ahklak wanita.[16]
D. Organisasi-Organisai Pengelola Dan Pelaksanaan Pendidikan Di Singapura
1. The muslim conver’s associations of singapura
Lembaga pendidikan ini banyak bergerak dibidang pelayanan terhadap orang-orang yang baru masuk islam mereka melaksanakan aktifitas pendidikan untuk melaksanakan ajaran dan nilai-nilai Islam.
2. Persatuan guru agama Islam Singapura (Singapura religius teacher associations).
Pergas didirikan tahun 1957,sebagai sebuah badan yang menyatukan guru-guru agama Islam dalam sebuah organisasi. Organisasi ini di buat dalam rangka untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang bertujuan untuk sebagai penyaring dalam segala urusan ajaran agama Islam dannjuga dari persfektif Islamiah.[17]
3. Dana Pendidikan Islam Di Singapura
MUIS telah mengambil peranan untuk membantu madrasah supaya dapat memastikan pendidikan Islam terus berkembang dengan baik di Singapura. Melalui dana madrasah, MUIS telah menerima sumbangan dari syarikat maupun individu dalam bentuk sedekah harian atau potongan bank atau zakat tiap tahun yang di khaskan untuk membantu madrasah. Melalui dana tersebut MUIS akan membagikan kepada semua madrasah untuk tujuan pembangunan. Tagihan dilaksanakan berdasarkan perkafita pelajar secara one-of melaksanakan pembangunan atau latihan guru, melaksanakan program madrasah maupun untuk membangun prasarana madrasah.[18]
4. Perbandingan Pendidikan Di Indonesia Dan Singapura
Dunia mengenal Singapura sebagai salah satu negara anggota Four Tigers of Asia. Pertumbuhan negara ini sangat cepat, khususnya dalam perekonomian, perdagangan dan industri. Selain sebagai salah satu pusat keuangan terpenting Asia dan pusat penyulingan dan distribusi minyak utama dunia, Singapura juga merupakan pemasok utama komponen elektronik dan pemimpin dalam bidang pembuatan dan reparasi kapal. Negara yang pernah melarang penjualan dan konsumsi permen karet ini juga memiliki lebih dari 130 bank. Pemerintah Singapura menjalankan sistem pemerintahan republik parlementer, di mana kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri. Perdana menteri Singapura saat ini adalah Lee Hsien Loong, yang adalah anak dari Lee Kuan Yew, perdana menteri sebelumnya yang menjabat sejak tahun 1959 hingga 1990. Ada lebih dari 80.000 siswa mancanegara yang datang dari 120 negara pada saat ini menempuh pendidikan di berbagai level dan institusi di Singapura, mulai dari sekolah negeri, swasta hingga perguruan tinggi negeri, politeknik dan juga beberapa sekolah swasta lainnya di Singapura.[19] Data rengking pendidikan di Singapura Dengan skor 0,768, Singapura tidak hanya memiliki salah satu sistem pendidikan berkualitas terbaik di ASEAN, tapi juga dunia. Saat ini negeri kepulauan tersebut menempati posisi sembilan dalam Indeks Pendidikan UNESCO. Tahun 2013 silam tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan pendidikan. Sedangkan pada peringkat dunia Singapura menjadi sistem pendidikan terbaik ketiga setelah korea selatan dan Jepang .[20]
Terdapat beberapa jenjang perbedaan antara pendidikan di Singapura dan Indonesia antara lain:
1. Pendidikan Dasar
Pada pendidikan Dasar ini, Pendidikan Dasar Singapura hanya 6 tahun. Sementara itu, Pendidikan Dasar di Indonesia membutuhkan waktu 9 tahun, dengan rincian 6 tahun SD dan 3 tahun SMP.
2. Jenjang Pendidikan Menengah
Pada jenjang ini Pendidikan di Singapura membutuhkan waktu 4 tahun dan 5 tahun, semenara itu pendidikan menengah di Indonesia hanya 3 tahun.
3. Pendidikan Pra Universitas/Junior College
Pada jenjang ini peserta didik dipersiapkan untuk memasuki jenjang perguruan universitas ataupun pendidikan kejuruan atau yang sejenisnya. Sementara itu di Indonesia tidak terdapat jenjang pra Universitas/Junior College. Adapu faktor-faktor yang mempengaruhi kenapa negara Singapura lebih maju dari Indonesia diantaranya : pertama, karna tingkat penghasilan di Singapura jauh lebih banyak dibandingkan di indonesia, kedua masyarakat Indonesia lebih banyak di bandingkan masyarat Singapura, ketiga karna wilayah Indonesia lebih besar dibandingkan wilayah Singapura sehingga pemerintah Singapura lebih mudah mengawasi dan membangun inprastruktur. Dan banyak hal lain juga yaitu Singapura lebih disiplin dari Indonesia.[21]
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan proses mengubah keadaan anak didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik baginya. Pendidikan formal di Singapura dimulai dari jenjang Kindergarten School sampai jenjang University. Ada banyak faktor yang menyebabkan Singapura berhasil mendapatkan predikat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik se-ASEAN, yaitu faktor-faktor ketersediaan fasilitas, faktor biaya sekolah yang terjangkau, dan faktor pendidik. Dan tentunya perbandingan pendidikan di Singapura jauh lebih baik dari pada pendidikan di Indonesia meski sistem pendidikannya hampir sama baik dari segi kurikulum, UN, dan lain sebagainya.
[1] Hasbullah, Sejarah ilmu pendidikan dunia (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009) 121-124.
[2] Ibid, Halm:67-68
[3] Prof.Dr.H. Haidar Putra Daulay.MA.Dinamika Pendidikan Islam Di Asia Tenggara (Jakarta:PT Rineka Cipta,2009),Halm:113-114
[4] Hasbullah, Jumlah Penduduk Berdasarka kategori agama , (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010) 122
[5] Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, (Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama dan Peradaban Muhammadiyah, 2006) 10-16.
[6] Ibid, Halm:67
[7] Ibid,Halm:534
[8] Suparlan, system pendidikan nasional , (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2004) 153-155.
[9] Ibid,Halm:10-12
[10] Ibid,Halm 17
[11] Ibid,Halm:256
[12] Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, (Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama dan Peradaban Muhammadiyah, 2006) 15-23.
[13] Baca lebih lanjut dalam singapore islamic educations sistem a conceptual framework yang disusun oleh youth educations strategi unit islamic religions council of singapure(MUIS), pada tanggal 27 april 2017
[14] Ibid,Halm: 45
[15] Ibid,Halm:75
[16] Ibid,Halm 34
[17] Zulkifli Ismail.Perubahan dan pendidikan islam di singapura.2004. Jakarta PT Persada, Halm:78
[18] Ibid,Halm:111
[19] Ibid,Halm:89
[20] Mofict Hasbullah.Asia Tenggara Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam,2003, Surabaya,PT: Grapindo,Halm:90
[21] Ibid,Halm:26
PENDAHULUAN Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangatpenting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yangmembermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan,sehingga dapat dipahami atau diserap oleh peserta didik menjadi pengertianpengertianyang fungsional terhadap tingkah lakunya. Dalam pendidikan Islam, metode yang tepat guna bila ia mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam. Antara metode, kurikulum (materi) dan tujuan pendidikan Islam mengandung relevansi ideal dan oprasional dalam proses kependidikan. Oleh karena itu proses kependidikan Islam mengandung makna nternalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam ke dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk pribadi muslim yang beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu kepada tuntunan agama dan tu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik, bijak dan konstruktif !